Vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meminimalisasi dari penyebaran virus Covid-19 selain itu, vaksinasi juga bertujuan untuk mendapatkan antibodi optimal atau mencapai herd immunity mengatasi pandemi, nah untuk itu seluruh aspek masyarakat diharuskan melakukan vaksinasi dalam beberapa dosis yakni dosis 1 dan 2.
Kegiatan vaksinasi di Indonesia saat ini sedang digencarkan dari Januari lalu. Berbagai macam vaksin telah disediakan pemerintah Indonesia, hingga Juli 2021 sudah terdapat empat vaksin yang masuk Indonesia, di antaranya Sinopharm, Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna. Dan baru-baru ini dikabarkan Vaksin Pfizer juga sudah datang di Indonesia. Pemberian vaksin di Indonesia telah terbagi menjadi 2 dosis, sesuai kebutuhan. Jangka waktu pemberian vaksinasi dosis 1 menuju vaksinasi dosis 2 memakan waktu setidaknya sebulan.
Hal ini menyebabnya banyak sejumlah orang lupa untuk melakukan vaksinasi kedua karena jarak waktu dari vaksinasi 1 yang tidak sebentar. Selain itu bukan hanya lupa, karena semakin bertambahnya minat masyarakat melalui vaksinasi banyak juga yang terkadang terlambat melakukan vaksin karena stok vaksin yang terbatas.
Meskipun terjadi keterlambatan vaksinasi. Sebaiknya untuk meningkatkan efektivitas vaksin kamu perlu memahami jarak berikut!
Jarak Pemberian Vaksin
Bagi sebagian besar masyarakat yang akan melakukan vaksinasi, penting untuk mengetahui jadwal dan jarak antara vaksin dosis 1 ke vaksin dosis 2. Untuk itu, berikut ini jarak pemberian vaksinasi yang harus kamu ketahui.
- Sinovac : 2-3 minggu
- Sinopharm : 3-6 minggu
- AstraZeneca :8-12 minggu
- Moderna : 3-6 minggu
- Pfizer : 4-6 minggu
Lantas apa yang perlu kita lakukan apabila vaksinasi dosis ke 2 terlambat dilakukan?
Dimuat melalui akun resmi Instagram @indonesiabaik.id, berikut ini beberapa yang dapat dilakukan ketika seseorang terlambat melakukan vaksinasi dosis kedua:
1. Waktu toleransi vaksinasi, dalam rentan waktu berkisar 7 sampai 10 hari
Adanya keterlambatan vaksinasi dosis kedua akan mendapatkan toleransi waktu kepada penerima vaksin selama 7 sampai10 hari. Nah meskipun begitu, masyarakat tetap diharuskan untuk melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang telah diberikan petugas vaksin.
2. Pemberian vaksin dosis 2 yang tidak tepat waktu dapat menyebabkan kerja vaksin jadi tidak optimal sehingga sangat dianjurkan pelaksanaan vaksinasi tahap 2 dijadwalkan ulang dilakukan dengan baik karena sudah sesuai dengan penetapan rentang waktu berdasarkan hasil uji klinis.
3. Vaksinasi dosis kedua boleh ditunda apabila terjadi keadaan tertentu.
Yakni pasien vaksinasi telah terinfeksi virus Covid-19 setelah penyuntikan dosis pertama. Sehingga diperlukan waktu 3 bulan untuk penyuntikan dosis kedua setelah dinyatakan sembuh.
Dampak Telat Vaksinasi
Jarak waktu pemberian vaksin dosis ke 1 sampai vaksin dosis ke 2 yang umumnya membutuhkan waktu lama membuat banyak masyarakat lupa untuk melaksanakan vaksinasi tahap kedua. Padahal, apabila telat melaksanakan vaksinasi kedua dapat membuat tingkat efektifitas vaksin jadi turun. Selama jarak vaksin kedua tidak lewat dari 6 bulan, masih tetap bisa melakukan vaksin.
Menurut Oxford University, dijelaskan bahwa efek keterlambatan vaksin berbeda sesuai dengan jenisnya. Jika menggunakan vaksin AstraZeneca, yang mana efek dari telatnya pemberian vaksin kedua justru membuat respons imun tubuh meningkat.
Selain itu, pemberian booster ketiga vaksin AstraZeneca yang lewat dari 6 bulan juga akan membantu meningkatkan antibodi, sehingga hasilkan imun tubuh yang lebih kuat dari paparan virus Covid-19.
Pada pemberian vaksin Moderna dan Pfizer, sampai saat ini belum ditemukan data mengenai risiko apa saja yang akan terjadi jika masyarakat telat melakukan vaksin kedua.
Nah, sobat berikut beberapa informasi mengenai efek telat vaksinasi kedua yang perlu kamu pahami. Untuk memaksimalkan fungsi vaksin yuk jadi masyarakat yang taat vaksin, pastikan untuk mengingat baik-baik jadwal vaksin satu maupun vaksin kedua.