Supervisi pembelajaran merupakan penyeliaan dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan mutu atau kualitas melalui program dan tindakan dalam segala hal yang memengaruhi proses pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, seorang guru sekaligus supervisor berperan sebagai pengajar sekaligus penyelia. Pengajar untuk meningkatkan kualitas pengajaran serta belajar siswanya dan pengawas rekan guru untuk mengawasi berjalannya proses pembelajaran yang nantinya akan dijadikan bahan evaluasi peningkatan proses pengajaran. Berdasar teori koherensi hakikat supervisi di atas telah diterima kebenarannya karena pernyataan di atas koheren dengan pendapat para ahli sebelumnya. Selain itu, supervisi guru juga memiliki nilai dan tujuan dalam kebenarannya, hal ini sesuai pada kepentingan dalam proses pembelajaran. Supervisor guru berperan sebagai pengawas sekaligus pengajaran yang nantinya akan dimintai pendapat hasil kinerjanya sebagai seorang supervisor dan guru.
-
Teori Koherensi dalam Hakikat Supervisi Guru Bahasa
Telah disimpulkan pada subjudul pertama bahwa supervisor merupakan seseorang yang memiliki tugas ataupun tanggung jawab untuk mengawasi dengan tujuan penilaian atas kinerja yang telah dilakukan rekannya. Dari segi pengajaran bahasa, tidak menutup kemungkinan apabila guru bahasa juga dapat menjadi seorang supervisor. Guru bahasa ketika menjadi supervisor dapat dikatakan memiliki peran ganda dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru sekaligus supervisor berperan sebagai pengajar sekaligus pengawas. Pengajar untuk meningkatkan kualitas pengajaran serta belajar siswanya dan pengawas rekan guru untuk mengawasi berjalannya proses pembelajaran yang nantinya akan dijadikan bahan evaluasi peningkatan proses pengajaran.
Dalam praktiknya, supervisi guru tidak hanya mementingkan kreatifitas dan aspek positif dalam membantu guru bahasa mencapai potensi penuh mereka. Atau bisa disebut sebagai upaya untuk pengembang guru. Tetapi juga mencakup tanggung jawab yang kurang bermanfaat, seperti memberikan umpan balik negatif, dengan memastikan bahwa guru mematuhinya kebijakan program, dan memberikan putusan dengan memecat karyawan jika tidak sesuai prosedur pengajaran.
Memahami pekerjaan supervisor diperlukan kesadaran dan sikap konteks sosial budaya yang didukung dengan adanya otonomi dan otoritas dalam dunia kerja organisasi, hal ini tidak lain dalam lingkungan pendidikan selaku pengawas (supervisor) guru bahasa.
Teori Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth) memandang bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui sebagai benar.
Dari hasil bacaan buku PENGAWASAN GURU BAHASA (Pengawasan Berbasis Kasus) oleh Kathleen M. Balley memunculkan beberapa teori mengenai supervisi itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kesesuaian pernyataan dengan pernyataan lain yang sudah diketahui, diterima, dan diakui sebagai kebenaran.
-
Pembaharuan Teori dalam Hakikat Supervisi Guru Bahasa
Supervisor merupakan seseorang yang memiliki tugas ataupun tanggung jawab untuk mengawasi dengan tujuan penilaian atas kinerja yang telah dilakukan rekannya. Dari segi pengajaran bahasa, tidak menutup kemungkinan apabila guru bahasa juga dapat menjadi seorang supervisor. Guru bahasa ketika menjadi supervisor dapat dikatakan memiliki peran ganda dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru sekaligus supervisor berperan sebagai pengajar sekaligus pengawas.
Dari teori koherensi dengan melihat pernyataan-pernyataan oleh para ahli sebelumnya menunjukkan adanya kesesuaian yang dapat diterima yaitu supervisi atau pengawasan dapat dilakukan oleh setiap orang dengan tujuan untuk mendapat penilaian dari kinerja yang telah dilakukan. Selain itu, jika dihubungkan dengan guru bahasa tidak menutup kemungkinan jika guru bahasa juga berperan sebagai supervisor/pengawas.
Supervisi dalam lingkup pembelajaran memiliki nilai tujuan keberadaanya yaitu dapat membantu pihak sekolah mengadakan evaluasi secara kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan mengajar belajar, serta menolong mereka merencanakan perbaikan-perbaikan, meningkatkan belajar siswa, dapat meningkatkan kolegalitas antar guru, guru selaku supervisor melayani sejauh yang mereka mamp tentang sistem dan kebijakan, selain itu guru bahasa sebagai supervisor juga memiliki peran sebagai penyembuh dalam proses pembelajaran.