Mojokerto dikenal sebagai kota yang memiliki hubungan bersejarah dengan kerajaan Majapahit. Banyak peninggalan bersejarah di kota ini yang dijadikan tempat wisata. Seperti halnya beberapa candi. Sehingga tempat wisata di Mojokerto memiliki berbagai kelebihan yang menarik.
Sobat, berikut beberapa destinasi wisata bersejarah di Mojokerto yang menyajikan pemandangan unik dan menarik. Mari simak ulasan berikut :
1. Patung Budha Tidur
Objek wisata yang mempunyai cerita sejarah ini biasa dikenal sebagai Patung Budha Tidur. Letaknya berada di Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tempat wisata ini menyajikan pemandangan adanya patung berukuran raksasa yang dilapisi cat emas dan menggambarkan wafatnya Siddhartha Gautama.
Namun sayangnya, Patung Buddha Tidur tidak dapat menjadi objek foto secara langsung hal ini karena lokasi patung telah dibatasi oleh beberapa pembatas. Tentu hal ini bertujuan untuk menjaga kesakralan dari patung Buddha. Selain itu, lokasi wisata ini juga digunakan untuk rumah ibadah umat Buddha.
2. Museum Gubug Wayang
Wayang merupak salah satu kebudayaan kebanggaan bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan, karena itu Kota Mojokerto mempunyai sebuah museum yang dijadikan sebagai fasilitas untuk menjaga warisan budaya Indonesia tersebut.
Nah untuk sobat yang sudah sering menikmati kehidupan modern di kota, kini sudah saatnya untuk mampir ke museum yang satu ini. Di Museum ini banyak menyimpan berbagai koleksi wayang yang lengkap sebagai wujud kebanggaan akan warisan budaya milik Indonesia.
Bukan hanya wayang, di museum ini juga menyimpan beberapa koleksi lain sehingga dapat menarik perhatian, seperti adanya patung Pak Raden dan kursi roda milik Drs. Suyadi. Dua benda itu telah diabadikan dalam sebuah kotak kaca. Terdapat juga beberapa koleksi senjata tradisional seperti tombak dan keris.
3. Candi Bangkal
Bangkal dikenal sebagai candi dengan bangunan yang menarik. Cerita zaman dulu menyebutkan bahwa pernah terjadi sebuah gempa yang mampu membuat roboh bangunan warga, tapi hanya candi ini yang masih berdiri kokoh.
Dipercaya, candi ini sudah ada sejak masa Kejayaan Majapahit dan digunakan sebagai tempat pemujaan dan pemuliaan untuk para leluhur. Candi Bangkal mempunyai bentuk bangunan sebagai tanda peninggalan agama Hindu pada masa itu.
4. Candi Tikus
Berhubungan dengan Kerajaan Majapahit, candi yang kini dijadikan sebagai destinasi wisata di Mojokerto. Candi yang berkompleks dengan Candi Bajang Ratu ini ditemukan di bawah tanah dekat peninggalan bersejarah lain.
Menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit membuat banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini. Kunjungan ini membuat peninggalan sejarah dapat terus dikenal oleh warga setempat dan wisatawan yang berkunjung dari luar Mojokerto atau bahkan luar Indonesia.
5. Candi Brahu
Brahu merupakan candi yang memiliki nilai sejarah, kabarnya candi ini merupakan peninggalan Buddha. Berbeda dengan Candi Tikus yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang ditemukan oleh warga, candi ini justru memiliki usia yang diperkirakan lebih tua dibandingkan Kerajaan Majapahit.
Candi ini terbuat dari batu merah yang memang sudah umum menjadi bangunan purbakala lain di kawasan Trowulan. Bentuknya tidak tegas persegi, tetapi memiliki banyak sudut berlekuk dan tumpul.
Di sekitar Brahu, terdapat beberapa candi lain, seperti Candi Gentong, Candi Tengah, dan Candi Gedong. Letak antara Brahu dengan Gentong hanya berjarak 360 meter, sedangkan Candi Tengah dan Gedong sudah tidak lagi tersisa.
6. Candi Jolotundo
Berada di Bukit Bekel, 800 meter di atas permukaan laut, lereng barat Gunung Penanggungan yang merupakan gunung suci umat Hindu. Candi ini memiliki tempat air berdinding batu, air yang berasal dari gunung tersebut merupakan bagian penting untuk ritual masyarakat dan dianggap suci.
Di tengah candi terdapat kolam bertingkat, dengan kolam bawah yang berukuran 6×8 meter yang dijadikan tempat untuk memelihara ikan. Saat pagi hingga sore hari, tempat ini menjadi destinasi wisata dan seringkali wisatawan juga mandi di kolam bagian atas.
Namun, saat malam hari, penduduk daerah setempat mengunjungi candi untuk menggelar ritual-ritual. Hal ini membuat candi ini dikembangkan menjadi wisata religi yang memiliki nilai budaya cukup kental.