Connect with us

LINGUSITIK : PENGETAHUAN MENDALAM ILMU TENTANG BAHASA

Pendidikan

LINGUSITIK : PENGETAHUAN MENDALAM ILMU TENTANG BAHASA

LINGUSITIK : PENGETAHUAN MENDALAM ILMU TENTANG BAHASA

Hakikat dan Ruang Lingkup Linguistika

Lingustik dapat diartikan sebagai ilmu bahasa. “Linguistik” satu kata yang berasal dari beberapa macam bahasa dan kata di setiap negara. Seperti kata Linguistik berasal dari Latin lingua yang berarti ‘bahasa’. Contoh lain dalam bahasa Prancis dikenal dengan istilah linguistique yang berhubungan dengan langage. Langage juga memiliki persamaan kata dalam bahasa Latin nya yaitu pada kata langue dan langange. Yang memiliki arti sebagai bahasa (J.W.M. Verhaar).

Sedangkan menurut penulis kata “linguistik” dapat diartikan sebagai telaah ilmiah mengenai bahasa  atau nama dari suatu bidang ilmu bahasa dalam masyarakat bahasa. Hal ini dimaksudkan karena penggunaan ilmu bahasa atau linguistik hanya dapat dipahami oleh manusia, serta memiliki makna tersendiri dalam penggunaan kata, sehingga linguistika dapat menjadi suatu ciri dan sifat khusus yang dimiliki oleh manusia untuk saling berbahasa, dan berkomunikasi. Berbeda dengan binatang yang memilliki suara dan belum tentu dapat disebut dengan bahasa. Secara garis besar, ilmu bahasa atau linguistik telah dibedakan menjadi empat tahap linguistik yaitu linguistik fonologi (mempelajari dan memahami runtunan bunyi suatu bahasa), morfologi (menjelaskan struktur dalam kata), sintasis (mempelajari susunan kata dalam kalimat) dan sematik (memaknai dan mengartikan suatu kata). (r.h. Robins)

Sejarah Linguistika

Linguistika mulai dikenal dan dipelajari oleh manusia semenjak zaman Yunani kurang lebih abad 6 SM setelah adanya ilmu filsafat. Awal perkembangan sejarah linguistik saling berhubungan dengan pemikiran ilmu filsafat yang disebut pra modern atau kuno dengan ditandai oleh pemikiran yang terfokus pada alam. Dalam tata bahasa tradisional di zaman Sokrates ada perbedaan pendapat antara dua filsuf besar Yunani yang begitu sangat perpengaruh yaitu Plato dan Aritoteles. Plato mengemukakan pendapatnya bahwa bahasa adalah pyshei atau mirip realitas, sedangkan Aritoteles mengungkapkan bahwa bahasa adalah thesei atau tidak mirip realitas. Selama abad ke-13 SM hingga ke-15 SM bahasa latin sangat berperan dalam dunia pendidikan.

Pada masa Renaisance atau abad Pertengahan bahasa latin digunakan untuk memahami kesusastraan dan pengarangan. Di masa ini terfokus pada mempelajari bahas Yunani dan Latin. Mulai muncul masa posmodern terbagi menjadi 2 era yaitu masa abad ke-19 dan abad ke-20. Dalam abad ke-19 bahasa latin sudah mulai tidak digunakan. Fokus penelitian adalah bahasa yang menjadi satu induk bahasa. Bahasa Roman, misalnya turunan dari bahasa latin yaitu bahasa Prancis, bahasa Spanyol dan bahasa Italia. Untuk abad ke-20 mulai munculnya tokoh linguistik yang disebut sebagai bapak linguistik yaitu Ferdinand de Saussure. Beliau mulai mengembangkan pemikiran baru tentang linguistik.

Sejarah Linguistik di Indonesia

Perkembangan linguistika di Indonesia berdasarkan referensi pertama menyatakanan bahwa Sejarah Linguistika di Indonesia terbagi menjadi 4 periode perkembangan. Periode awal yaitu Periode Dominasi Tradisional (1965-an). Dalam periode ini Joannes Ramon baru mulai memperkenalkan kelas kata dalam bahasa Melajoe, dan dianggap sebagai awal dari perkembangan teori linguistika di Indonesia. Periode kedua Dominasi Struktural (1965 s/d 1985). Dalam periode ini, muncul buku – buku yang membahas tentang struktural dalam tata bahasa Indonesia. Secara tidak langsung struktural tata bahasa telah menjadi acuan dalam periode ini.  Periode ketiga Dominasi Transformasional di Tengah Variasi (1985 s/d 1990). Transformasi kata dalam linguistika dalam periode ini mampu memperluas makna kata dan memvariasi kata dalam pemabahasan linguistika. Periode keempat Warna – warni Teori (akhir 1990 – 2000). Periode warna-warni akan berkesinambungan dengan teori – teori linguistik sebelumnya. Karena pembelajaran linguistika sendiri akan selalu bervariasi untuk menambah atau mengurangkan bahasa maupun kata di era yang akan datang.

Perkembangan linguistika pada periode masa depan akan memiliki keragaman dalam mempelajari teori linguistik. Karena dapat dilihat dari periode sebelumnya ciri linguistik tidak berhenti dalam satu periode saja melainkan tetap berkembang seiring dengan perubahan zaman. Disamping itu, linguistika di Indonesia dapat diprediksikan menghasilkan teori yang baru jikalau dilihat dari keberagaman bahasa di Indonesia.

Dikotomis Linguistika

Linguistika tradisional, lebih mempelajari tata cara bahasa dalam berkehidupan. Sedangkan linguistik modern, lebih bervariasi mempelajari ilmu – ilmu baru dalam studi linguistika.

Makrolinguistika, ilmu bahasa yang berasal dari luar bahasa dan memiliki cakupan yang menyeluruh tentang bahasa. Seperti bahasa yang digunakan dalam psikologi. Sedangkan Mikrolinguistika, bidang linguistika yang mempelajari bahasa dari dalamnya; dengan perkataan lain,mempelajari struktur bahasa itu sendiri atau mempelajari bahan bahasa secara langsung.

Linguistik Sinkronis merupakan ilmu bahasa yang mengkaji bahasa dalam satu kurun waktu secara tepat. Sedangkan Linguisik Diakronik mengkaji Ilmu bahasa secara teratur dari waktu ke waktu.

Linguistik murni, teori dengan mengkaji tentang bahasa itu sendiri sedangkan linguistik terapan, teori dengan mengkaji bahasa yang diterapkan dalam bidang bahasa yang lain.

Jadi, dalam linguistika memiliki dua aspek berbeda dalam kajian ilmu-nya yang saling berhubungan tetapi mempelajari ilmu yang sama yaitu ilmu bahasa.

Mari belajar untuk berproses dan berkembang

Click to comment
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
To Top