Assesment adalah proses pengumpulan informasi sebelum program pembelajaran disusun. Assesmen dimaksudkan untuk memahami keunggulan dan hambatan belajar peserta didik, sehingga diharapkan program yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan belajarnya. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standart yang telah ditetapkan, disebabkan oleh faktor biologis atau fisiologis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa asesmen kesulitan belajar adalah mengidentifikasi kesulitan belajar sebagai suatu proses upaya untuk memahami jenis dan karakteristik serta latar belakang kesulitan-kesulitan belajar dengan menghimpun sebagai informasi selengkap mungkin sehingga mempermudah dalam pengambilan kesimpulan guna mencari alternatif kemungkinan pemecahannya.
Jenis Assesment Kesulitan Belajar
- Asesmen Perkembangan
Suatu proses pengumpulan informasi tetang aspek-aspek perkembangan anak yang diduga secara signifikan berpengaruh terhadap prestasi akademiknya. Program pembelajaran akademik bisa dilaksanakan dengan baik apabila anak memiliki kesiapan atau kematangan sesuai dengan irama perkembangannya, sehingga disesuaikan dengan kebutuhan anak.
- Asesmen Akademik
Suatu proses yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi yang berkenaan dengan kondisi aktual kemampuan akademik anak.
- Asesmen Non akademik (kekhususan)
Proses pengumpulan informasi tentang kondisi ABK yang meliputi kondisi kelainan, kemampuan yang telah dikuasai dan kesulitan/ hambatan yang dialami untuk pertimbangan membuat keputusan tentang kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan mengurangi dampak kondisi kelainannya.
- Asesmen Formal dan Informal
Asesmen formal yaitu tes standar yang telah dibakukan. Asesmen ini dilengkapi dengan berbagai cara manual yakni yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan asesmen, penyekoran, dan penafsiran terhadap hasil tes. Dan sedangkan pada Asesmen Informal lebih digunakan dan dibuat oleh guru sesuai dengan konteks pembelajaran di kelas.
Fungsi Assesment Kesulitan Belajar
- Fungsi administratif dalam penyusunan nilai dan buku raport siswa
- Fungsi promosi,untuk menetapkan tingkat kelulusan siswa
- Fungsi diagnostik,untuk mengidentifikasi kesulitan siswa dalam belajar
- Fungsi data bagi BP(Bimbingan Penyuluhan)
- Fungsi Pertimbangan , bagi pengembangan kurikulum di masa yang akan datang
Teknik Pengumpulan data dalam kesulitan belajar
Menurut Burton (1952: 640-652) teknik dan intrument yang dapat digunakan pada usaha penanganan kesulitan belajar diantara lain :
Pada teknik ini dilakukan Tes Baku, diantaranya seperti Tes IQ, EQ, SQ yang biasa dapat digunakan untuk bahan evaluasi, baik evaluasi secara psikologis maupun dengan hasil belajarnya. Dengan hal ini dapat mudah diketahui peserta didik yang memiliki kelemahan maupun kelebihan tertentu.
Setelah melalui teknik General Diagnosis, maka selanjutnya melaukan tes Diagnosis dengan tujuan mengetahui dimanakah letak kelemahan peserta didik.
Teknik dimana seorang guru dapat melakukan pendekatan psikologi dengan menggunakan beberapa instrument. Instrument tersebut antara lain :
Observasi
Melakukan pendekatan dengan peserta didik dengan cara mengamati kegiatan sehari – hari.
Analisis Karya Tulis
Dapat melalui karya – karya yang dihasilkan oleh peserta didik. Baik dalam mengumpulkan tugas maupun pelaksanaan dalam Ujian (UTS,UAS,UN)
Analisis Proses dan Respon Lisan
Memperhatikan setiap proses peserta didik dalam melakukan sesuatu di lingkungan kelas maupun dilingkungan sekolah dan mengamati bagaimana cara peserta didik dalam berkomunikasi.
Wawancara
Melakukan tanya jawab kepada Peserta didik, dengan maksud mencari informasi tentang kesulitan belajar yang telah ia alami.
Analisis berbagai catatan objektif
Menganalisis dari catatan – catatan BK (Bimbingan Konseling) di sekolah
Studi khusus
Melakukan kegiatan diluar mata pelajaran dengan tujuan pendekatan psikologi dengan peserta didik
- Pendekatan laboratories dan Klinis / Health Assesment
Melakukan pendekatan dengan memperhatikan kesehatan setiap peserta didik sebagai bahan acuan dalam mengatasi Kesulitan Belajar.
Di teknik ini seorang guru memiliki tujuan untuk lebih mengenal siswa berdasarkan karakteristiknya melalui beberapa instrument yang ada. Seorang guru dapat lebih mudah mengatasi masalah kesulitan belajar pada siswa, apabila guru dapat menemukan faktor – faktor kesulitan belajar dan memahami karakteristik siswa.